free counters

Sabtu, 16 April 2011

NABI MUHAMMAD

Oleh: M. Ilham dan Alfiyah
(mahasiswa Fakultas Adab Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam
IAIN Sunan Ampel Surabaya)
Baiat Aqabah pertama
       Setelah enam orang masuk Islam pada musim haji lalu, setahun kemudian, pada musim haji ini, 9 Juli 621 M, di tengah hari tasyriq, 12 Dzulhijjah di suatu jalan setapak lereng bukit terjal sebelah kiri jalan dari Makkah ke Mina, yang dalam bahasa Arab disebut  Aqabah ( jalan dilereng ). Rasul mengajak bicara orang – orang Yatsrib yang datang ke Makkah untuk berhaji yang sekaligus membeli senjata. Orang Ytsrib ini terdiri dari 12 orang, 2 diantaranya klan Aus dan sisanya dari klan Khazraj. Disini mereka membuat perjanjian sebagai berikut :
1.      Tidak boleh menyerikatkan Allah
2.      Tidak boleh mencuri
3.      Tidak boleh berzina
4.      Tidak boleh membunuh anak
5.      Tidak boleh menfitnah tetangga
6.      Tidak boleh membantah perintah Rasul
Kalau boleh dikatakan tiang-tiang atau rukun Islam yang pertama dan ke enam adalah syahadat, dari2-5 adalah menyankut kehidupan moral dan sosial.
Nama kedua belas orang itu adalah :
1.      As’ad Zurarah
2.      Rafiq bin Malik
3.      Auf bin Afra’
4.      Muadz bin Ara’
5.      Dzakran bin Abdu Qais
6.      Yazid bin Tsalabah
7.      Ubadah bin Shamid
8.      Abbas bin Ubadah
9.      Uqbah bin Amir
10.  Qathbah bin amir
11.  Avu Haitsam bin taihan
12.  Uwaim bin saidah[1].
2
Baiat Aqabah kedua
       Tahun berikutnya lagi, juga pada hari tasyriq terakhir, 13 Dzulhijjah, bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622 M, 3 bulan sebelum Rasul hijrah pada tanggal 24 September 622 M datang lagi rombongan dari Yatsrib. Jumlahnya kali ini adalah.73 lelaki dan dua orang perempuan. Seperti pada baiat Aqabah yang pertama , mereka membaiat Rasul sembunyi-sembunyi pada tenga malam ditempat yang sama, Aqabah. Sebenarnya mereka sudah masuk Islam sebelum membaiat. Para mu’alaf ini masuk Islam di tangan Mush’ab  dan orang muslim Yatsrib yang membaiat Rasul pada baiat Aqabah pertama[2].
Hijrah ke Yatsrib
Setelah baiat Aqabah kedua tindakan kekerasan terhadap kaum muslimin makin meningkat, bahkan musyrikin Quraisy sepakat akan membunuh Rasulullah. Menghadapi kenyataan ini Rasulullah menganjurkan para sahabatnya untuk pindah ke Yatsrib. Kelompok orang-orang lemah diperintahkan berangkat terlebih dahulu, karena merekalah yang paling banyak menderita penganiayaan dan paling sedikit memperoleh perlindungan. Rasulullah sendiri baru meninggalkan Mekkah setelah seluruh kaum muslimin, kecuali Ali dan keluarganya serta Abu Bakar dan keluarga,sudah keluar dari Mekkah. Ketika akan berangkat, Rasulullah meminta Ali untuk tidur dikamarnya guna mengelabui musuh yang berena membunuhnya. Beliau berangkat ke gua Tsur, arah selatan Mekkah, ditemani oleh Abu Bakar[3].
Perjalanan ke Madinah
Setelah tiga hari tiga malam Rasul dan Abu Bakar bersembunyi didalam goa, mereka berdua berniat melanjutkan perjalanan yang berat itu, karena kaum musyrikin tampaknya sudah patah semangatnya untuk terus mencari-cari. Kemudian Abdullah bin Uraiqith datang tepat waktunya membawa dua ekor unta yang sudah diberi makan secukupnya guna untuk melakukan perjalanan jauh. Rasul dan Abu Bakar seusai menyiapkan bekal seperlunya, segera berangkat menuju Madinah, dibawah lindungan ilahi. Namun kaum musyrikin Quraisy justru semakin gusar karena tidak berhasil menangkap Nabi dan Abu Bakar. Hingga Akhirnya mereka mengadakan syembara dan di umumkan kepada semua orang, barang siapa yang dapat menangkap Muhammad dan sahabatnya Abu Bakar, akan mendapat hadiah 200 ekor unta di sebuah negeri padang pasir cukup menggiurkan bagi mereka yang berani menempuh bahaya dan mengambil resiko tinggi.
3
Ketika Rasul dan Abu Bakar melewati melewati sebuah tempat yang bernama Hay Madzlaj, seorang penghuni tempat itu melihat rombongan Rasul dan Abu Bakar dari kejauhan. Kemudian
Suraaqah bin Malik mendengar berita tersebut, ia terigat akan hadiah khusus yang dijanjikan kaum Quraisy dan karena keegoisannya ia ingin memperoleh hadiah itu sendiri, oleh karena itu ia bersikap acuh tak acuh dan berkata bahwa itu bukan rombongan Rasul, kemudian ia masuk kedalam kemah kemudian memerintahkan pelayannya untuk mengeluarkan kuda dan menunggunya di belakang bukit. Denagn perlahan-lahan ia menunggangi kudanya dan mengejar rombongan Rasul, kemudian ketika Abu Bakar menengok kebelakang Abu Bakar mengetahui bahwa musuh yang sedang mengejarnya adalah Suraqah bin Malik, kemudian abu Bakar memberitahu Nabi, namun pandangan Nabi tetap pada tujuan, belum lama Abu Bakar mengucapkan kata-katanya , tiba-tiba Suraqah kembali terhempas dan jatuh terpelanting dari punggung kuda. Ia bangun lagi dengan sekujur badan penuh dengan lumuran tanah, kemudian berteriak memohon ampun !
Dan pada saat itu Suraqah mulai percaya bahwa Rasulullah saw adalah pembawa kebenaran ilahi. Ia meminta maaf dan mohon supaya beliau sudi berdo’a dan memohonkan ampunan dan ia menawarakan bekal perjalanan.  Namun Nabi tidak membutuhkannya namun Rasul minta agar jangan lagi berusaha enngkapnya lagi dan Suraqahpun menganggukkan kepalanya. Ditengah jalan ia bertemu dengan oarng-orang yang masih terus mancari-cari rombongan Rasul. Setiap bertemu dengan orang-orang itu Suraqah selalu mengingatkan supaya pulang saja.
Dan Rasulullah bersama Abu Bakar melanjutkan perjalanan. Siang hari terasa memberatkan, namun dimalam hari terasa bagai perlindungan[4].
Tiba di Madinah
Sebelum beliau tiba, berita keberangkatan beliau dari Mekkah telah tersiar ke Madinah. Setiap pagi penduduk kota itu banyak yang keluar rumah sambil memandang ke arah akan kedadatangan manusia besar. Ketika panas terik matahari datang mereka kembali ke rumah masing-masing sambil memendam harapan mereka.
Pada tanggal 12 Rabi’ul awal tahun ke -13 kematian, seperti biasa, kaum Anshor banyak yang berkerumun menunggu kedatangan Rasulullah saw, pada tengah hari ketika mereka akan kembali kerumah, ketika mereka putus harapan, kemudian seorang Yahudi yang sedang naik ke atas atap melihat kepulan debu mendekati kota. Kemudian ia berteriak dengan amat keras, dan memberitahukan kepada kaum Anshor, kaum Anshor mendengar teriakan itu, kemudian mereka
4
membawa senjata masing-masing, dan bergegas menjempur Rasulullah sambil mengucap takbir yang mengumandang keseluruh jota madinah. Hari itu Madinah dalam suasana pesta gembira[5].
Sebelum masuk kota Madinah Rasulullah saw singgah di pemukiman Bani Amr bin Auf selama empatbelas hari. Dalam empat belas hari itu beliau membuat fondasi masji Quba, yaitu masjid yang pertama dibangun dalam sejarah Islam. Mengenai kedudukan masjid tersebut Allah SWT telah berfirman yang artinya:  janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Di tempat yang baru ini Rasulullah saw mmbangun masyarakat dan meneruskan dakwahnya. Beliau menyebut penduduk asli Anshor, sedangkan pengikutnya yang berimigrasi disebut Muhajirin. Mereka dipersaudarakan oleh Nabi SAW dalam satu ikatan ukhuwah Islamiyah.
Selama 10 tahun Rasulullah SAW tinggal di negeri madinah, hingga akhirnya ia dan kaum muslimin mendapatkan kesempatan untuk menaklukan kota Mekkah dan membebaskan Ka’bah dari berbagai berhala yang sebelunya berada disekitarnya[6].
Perang Badar
Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 8 Januari 623 H. Terjadi di daerah yang terletak antara Mekkah dan Madinah. Nama badar di ambil dari sebua wadi di daerah tersebut.
Dalam peperangan Badar  pada awalnya pasukan Quraisy berusaha merebut atau menghancurkan mata air yang di kuasai oleh kaum muslimin. Usaha yang dipimpin oleh Aswad bin Abdul Asad ini digagalkan kaum muslimin di bawah pimpinan Hamzah bin Abdul Mutholib.

5
Kemudian terjadilah perang yang sangat hebat antara kaum muslimin dan kaum Quraisy. Dalam peperangan kedudukan kaum muslimin tidak seimbang dengan kaum Quraisy. Kekuatan tentara kaum Quraisy 1.000 orang dan kaum muslimin 313 orang. Namun dengan kebesaran Allah kaum muslimin memenangkan peperangan pertama dalam sejarah Islam. Kaum muslimin langsung dibawah komando Rasulullah dan para sahabat yang di sebut dengan sahabat badar, sedangkan kaum Quraisy di bawah komando tokoh-tokoh utamanya, seperti Abu Jahal, Abu Sufyan, Aswad bin Abul Asad, Utbah bin Walid dan Syaibah. Jumlah syuhada kaum muslimin sebanyak 11 orang, sedangkan yag gugr dari kalangan kaum Quraisy sebanyak 70 orang dan yang ditawan sebanyak 70 orang. Perang badar juga disebut dengan Yaumul Furqan ( Perang yang memisahkan antara Islam dan kafir ). Didalam surat Al-Anfal Allah menamakan denagn sebutan Yaumul taqal Jam’an ( hari pertemuan dua golongan, yaitu Islam dan kaum kafir Quraisy).
Perang Uhud
Kekalahan di perang Badar sanagt memalukan kaum Quraisy. Kaum Qyraisy berusaha keras menebus kekalahan tersebut. Dalam perang Uhud kekuatan kaum muslimin sebanyak 1.000 orang, namun di tengah jalan ada 300 orang yang kembali ke Madinah karena hasutan Abdullah bin Ubai ni Salul, tokoh munafik madinah, untuk membelot dari peperangan Nabi. Sedangkan kaum musyrikin sebanyak 3.000 orang. Tentara peperangan ini lansung dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan kaum musyrikin dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb yang disertai istrinya Hindun.
Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Sy’ban, bertepatan dengan bulan Januari tahun 625 M. Nama Uhud menunjuk sebuah gunung di sebelah utara kota Madinah. Dalam peperangan ini Nabi membentuk pasukan khusus, yaitu pasukan pemanah, yang berjumlah 50 orang dibawah pipinan Abdullah bin Zubeir dan bertugas menahan pasukan berkuda kaum musyrikin, jika pasukan tersebut menyerang dari lereng bukit Uhud.
Jumlah syuhada dari kaum muslim berjumlah 70 orang, diantara syuhada tersebur ialah paman Nabi Hamzah bin Abdul Mutholib dan Andullah bin Zubair, sedangkan dari kaum musrikin sebanyak 64 orang.
Akibat kekalahan perang Uhud ini, bangsa Yahudi di Madinah meepaskan ikatan perjanjiannyadengan Rasulullah untuk bergabung dengan kafir Quraisy.Namun dari pihak kaum muslimin timbul kesadaran bahwa dalam perang disiplin mengikuti perintah Rasulullah sebagai panglima harus ditegakkan. Dengan demikian, mereka semakin percaya kepada Rasulullah yang arif dan bijaksana dan mereka semakin teguh menegakkan kebenaran Islam.
     

Perang Khandaq
Perang khandaq terjadi pada bulan Syawal tahu kelima hijriyah atau bertepatan dengan bulan Maret 627 M. Nama lain perang Khandaq ini asdalah perang Ahzab. Nama perang ini di ambil dari strategi perang Rasulullah atas saran sahabat Salman Al-Farisi, dengan menggali parit-parit sebagai benteng pertahanan di utara madinah.nama Al-Ahzab karena kaum Quraisy menganjak kabilah-kabilah lain menjadi sekutu ( AL-Ahzab ) untuk secara serentak menghabisi kaum muslimin.
Dalam peperangan ini kaum musyrikin sebanyak 10.000 orang di bawah pimpinan Abu Sufyanbin Harb, sedangkan kaum muslimin berhasil menghimpun tentara sebanyak 3.000 orang.
Allah mendatangkan pertolongan kepada kaum muslimin berupa badai yang memporak-porandakanperkemahan kaum sekutu. Badai ini menjadikan yurunnya semangat berperang dan persekutuhan diantara kabilah yang bergabung menyerang kaum muslimin. Di gambarkan dalm Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 9  yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya[1204]. dan adalah Allah Maha melihat akan apa yang kamu kerjakan.
Ayat ini menerangkan kisah AHZAB Yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada peperangan Khandaq karena menentang Allah dan Rasul-Nya. yang dimaksud dengan tentara yang tidak dapat kamu Lihat adalah Para Malaikat yang sengaja didatangkan Tuhan untuk menghancurkan musuh-musuh Allah itu.
Setelah bala tentara ahzb pulang, selanjutnya kaum muslimin menindak orang-orang yahudi Bani Quraidah yang berkhianat pada waktu perang. Tindakan keras Nabi didasarkan penghianatan mereka terhadap ikrar perdamaian mereka dengan Rasulullah SAW yang di kenal dengan deklarasi Madinah. Hukuman yang di berikan kepada Yahudi penghianat tersebut yaitu pembunuhan bagi yang laki-laki, dan pengusiran bagi anak-anak dan wanita.
DAFTAR PUSTAKA
.Al-Ghazali, Muhammad.2003. Sejarah Perjalanan Hidup Muhammad. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Maryam, Siti.2002. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta : LESFI.
Supriyadi, Dedi, M.Ag. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.
O. Hashem. 2006. Muhammad Sang Nabi. Jakarta : PT. cahaya Insan Suci.
Tim Studi Islam IAIN.2010.Pengantar Stud Islam. Surabaya : IAIN SUnan Ampel Press.


[1] O.Hashem, Muhammad sang Nabi,( Jakarta : PT. Cahaya Insan Suci ). Hal. 92

[2] Ibid. Hal. 93
[3] Siti Maryam, Sejarah peradaban  Islam, ( Yogyakarta : LESFI). Hal.29
[4] Muhammad al-Ghazali, Sejarah Perjalanan Muhammad, ( Yogyakarta : Mitra Pustaka ). Hal. 192                      
[5]Ibid. Hal.197.
[6] Tim studi Islam IAIN SUnan Ampel, Pengantat Studi Islam, ( Surabaya : Sunan Ampel Press )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar